Review Tekken Arena – Saya Harap Saya Tidak Pernah Memainkan Game Ini
Saya tidak tahu apa yang ada dipikiran developer sekaligus publisher sekelas Namco Bandai ketika memutuskan untuk mengeluarkan game Tekken Arena. Apakah mengeluarkan game simulation dengan 1 tombol untuk bermain akan benar-benar dihargai oleh para gamer? Atau ini hanya saya yang sudah kebanyakan melakukan review game? Tidak mengerti apa yang saya maksud? Jangan khawatir kamu akan mengerti dalam beberapa menit kedepan.
Gameplay
Sebenarnya tidak mengejutkan bahwa game ini menggunakan Action RPG simulation sebagai genrenya, lagi pula itu yang banyak dilakukan oleh berbagai developer belakangan ini. Pertama kali kamu memulai game ini kamu akan diminta untuk memilih satu karakter dari beberapa karakter Tekken yang pasti sudah kamu kenal seperti Paul, Jin atau Xiao Yu. Masing-masing mempunyai karakteristik bertarung yang berbeda walaupun pada saat pemilihan ini kamu akan dibuat bingung apa yang membedakan satu sama lain, jika sudah begini maka kita akan memilih karakter yang kita suka dan status tersebut menjadi tidak informatif.Pernah bermain game dimana kamu harus menjalani misi tapi ternyata yang harus kamu lakukan adalah tap satu tombol untuk mengerjakannya? Well, jika pernah maka kamu akan menemukan hal yang sama disini. Mari ambil contoh karakter Paul, untuk mencapai ketenaran Paul harus memulai dari bawah sekali, mulai dari bekerja sebagai buruh bangunan sampai mengikuti turnamen ilegal. Jadi tugas kamu akan bervariasi mulai dari mendorong mobil yang mogok sampai dengan melakukan pekerjaan bangunan.

Lalu bagaimana misi-misi ini dilakukan? Kamu cukup tap berkali-kali tombol yang bergambar energi dan voila! misi tersebut selesai. Setiap kali kamu tap maka energi kamu akan terkuras sejumlah energi yang tertera pada tombol. Energy habis? Tunggu 5 menit untuk mendapat energi selanjutnya.
Sampai saat ini saya masih sedikit bingung dan masih berharap ada hal lebih dari game ini tapi semua itu sirna ketika saya masuk ke dalam sistem battlenya. Tidak ada yang bisa kamu lakukan kecuali menonton kedua petarung adu jotos. Well sebenarnya ada yang bisa kamu lakukan dan itu adalah tap minuman energy untuk mengembalikan energy serta HP. Masalahnya adalah ini adalah barang IAP sehingga pada dasarnya tidak akan kamu pakai setiap pertandingan.

Jika energi kamu sudah habis maka kamu dapat melakukan PvP dengan pemain lain dengan menggunakan battle energy, ini merupakan sistem energy yang terpisah dengan energy quest. Pada dasarnya itu adalah inti dari Tekken Arena, sistem lainnya seperti business dan training adalah modifikasi dari sistem yang biasanya sudah dipakai di game lain. Contohnya jika di game lain kamu akan mendapatkan kenaikan status setiap kamu naik level maka disini kamu dapat melakukannya via menu training.
Overall game ini terbilang tidak kreatif karena kamu akan menemukan ratusan game lain yang serupa. Kamu bisa merasakan bahwa Namco Bandai tidak peduli dengan gameplay mereka hanya ingin mempunyai game seperti ini (mesin IAP) dan kebetulan Tekken terpilih sebagai gamenya.
Presentasi

Sebenarnya saya menikmati beberapa game dengan tipe seperti ini hanya untuk melihat grafisnya ilustrationnya saja, contohnya adalah I AM MT. Namun Tekken Arena tidak memiliki hal ini. Bukan hanya itu adegan fightingnya juga sama sekali statis, ketika seorang petarung memukul maka seluruh gambar karakter akan bergerak ke arah karakter lain untuk menciptakan efek memukul. Jika sang developer begitu malas mengapa kita harus bersemangat memainkannya? Ini sangat berbeda sekali dengan game Tekken Card Tournament yang sederhana tapi tetap solid dan mempunyai animasi fighting yang sangat baik.
Pricing & IAP
Tekken Arena tersedia secara gratis di Google play, tapi itu tidaklah masalah karena kamu juga tidak akan mendownloadnya. Sejauh ini item yang dijual adalah energy drink yang bisa mengembalikan enery dan HP kamu sewaktu bermain. Ini berarti jika kamu punya uang maka kamu bisa mengalahkan lawan-lawan kamu (dengan catatan lawan kamu tidak melakukan one hit die) dan ini adalah hal yang paling saya benci dari game freemium (baca: pay to win)Verdict
Tekken Arena adalah game yang lemah dari Namco Bandai. Saya mengerti bahwa card battle atau game sejenis bisa sangat membuat ketagihan seperti saya dengan game Zombie Jombie dulu namun Tekken Arena tidak mencoba membuat sesuatu yang baru. Saran saya sebagai fans Tekken yang sudah bermain game Tekken selama 15 tahun dan bahkan sampai detik ini adalah jangan download game ini jika kamu tidak ingin “ilfil” dengan seri Tekken.Google Play Link: Tekken Arena, Gratis
sumber:http://id.gamesinasia.com
0 komentar:
Post a Comment